Skip to main content

Camellia

Camelia 3 Ebiet G. Ade

Di sini,  di batu ini akan kutuliskan lagi namaku dan namamu.
Maafkan bila waktu itu dengan tuliskan nama kita kuanggap engkau berlebihan.
Sekarang setelah kaupergi kurasakan makna tulisanmu.
Meski samar tapi jelas tegas
Engkau hendak tinggalkan kenangan dan kenangan.

Disini kaupetikkan kembang, kemudian engkau selipkan pada tali gitarku, maafkan bila waktu itu kucabut dan kubuang, kaupungut lagi dan kaubersihkan. Engkau berlari sambil menangis. Kaudekap erat kembang itu. Sekarang baru aku mengerti ternyata kembangmu kembang terakhir, yang terakhir.

Oh Camelia, katakanlah ini satu mimpiku.
Oh oh oh oh oh Camelia, maafkanlah segala silap dan salahku

Disini, dikamar ini, yang ada hanya gambarmu, kusimpan dekat dengan tidurku dan mimpiku

Hidup memiliki nada dan liriknya sendiri. Irama yang paling ternikmati adalah musik yang nada dan suasananya paling dekat dengan nada dan lirik kehidupan. 

Sepanjang penghidupan sampai pada titik tertentu, tiada pernah irama sedih menjadi latar. Ketika irama itu hadir, musik yang menjawab sesuai dengan maknanya. Sampai pada suatu ketika, getaran irama dan lirik berima dengan lingkungan perasaan, ketiga gubahannya seirama dengan getaran dan irama rasa, nada itu menjadi sesuatu yang berbicara. Disitu setiap rasa bisa menjadi keindahan. Rasa jatuh cinta, rindu dan keputusa asaan bisa menemukan keindahannya masing-masing. 

Lagu Camelia 3 ini adalah lagu tentang cinta yang patah dari Ebiet. Entah siapa tokoh yang direpresentasikan, Ebiet tidak pernah mau bercerita. Ada tiga lagu Camelia, masing-masingnya bercerita dengan ringan menterjemahkan cintanya. Semua kisahnya berbeda, walau bisa direpresentasikan oleh salah satunya, tapi tidak akan ada yang bisa menghidupi ketiganya. Masing-masing lagu memilih sudut pandangnya sendiri, jauh satu dengan yang lainnya. Setiapnya menterjemahkan keindahan cinta dengan cinta dan perasaannya sendiri. 

Camelia bercerita tentang gadis menarik dan misterius yang membawa rasa jatuh cinta. Lagu ini adalah lagu musim semi, semua terasa segar, hembus angin menyejukkan seolah aliran air bening menetes memancarkan kebahagiaan dalam setiap aliran irama dan liriknya. Inilah romantisme tanpa cela, Camelia hadir sebagai bunga-bunga surga, keindahan paripurna. Cinta camelia adalah cinta keranjingan, keindahan dalam pertemuan pertama, rindu dendam yang terbawa mimpi kemana mana. Tiada dia bercela, tiada kurang yang terasa, rindunya merajam, cintanya mengekap erat, tidak terlepaskan. Siang terbayang malam menjadi angan, dalam tidur menjadi mimpi ketika bangun menjadi masih terbayang. Inilah rasa yang terwujud dalam senyum yang tidak dapa terhapus, semuanya serba terbayang. bahkan mimpi mendium ujung jarinya pun indah tiada tara. Inilah cintah yang bahkan dalam sadar ucapan menjadi igauan. Cintanya menenung membutakan, memabukkan dan menenggelamkan. Dia adalah cinta yang menumbuhkan

Camelia 2 adalah cerita tentang rindu yang menyala, api yang akan membakar, mengajak bertemu. Rindu adalah perwujudan cinta mendalam yang mengejawantah kedalam daging. Cinta Camelia adalah cinta darah dan daging, kerinduan akan pertemuan yang tertunda. Rindu adalah api cinta yang membakar, berkobar menghanguskan dan memabukkan. Dia adalah cinta yang terkurung jarak dan ruang, menunggu saat pertemuan untuk dimuntahkan dan disempurnakan ketika saat berjumpa datang. Ganasnya rindu dan hangatnya cinta menyalakan api kehidupan. Cinta ini adalah cinta yang menghidupkan dan melahirkan. Dia adalah cinta pendewasaan, ketika mengambil dan menggenggam adalah memberi dan menyerah. Inilah rasa yang dibawa oleh hangatnya musim panas, dijemur sampai kering kerontang dan menjelma sangat indah di ujung musim gugur dalam balutan warna jingga dan senja. Cinta yang menunggu pertemuan. 

Camelia 3 antitesa. Dia adalah tragedi, percintaan yang diputus oleh kematian, perjumpaan yang tinggal kenangan, canda yang tersisa dalam ingatan, kejadian kecil yang tidak berarti tetapi hadir lagi dalam balutan kelamnya maut. Indahnya mengiris dan menyayat pilu, seperti gesekan biola di malam buta menjelang pagi menangisi rindu yang tak akan pernah tercurahkan dengan ngilu di setial tarikan napas. Camelia 3 adalah sajak hitam, respon penerimaan setelah semuanya hilang. Dia adalah indah yang dihidupkan dalam hati tanpa harapan, semuanya hanya sisa-sisa kenangan. Bahagia cintanya hidup dalam keputus-asaan. Eksistensi cintanya seutuhnya abstrak tak berbentuk tak beruang tak berwaktu, hanya terngiang dan terkenang. 

Setiap nada dalam Camelia 3 menggedor ruang dada peduka dengan keras. Irama kesedihan yang dibawanya mendalam, harapannya hampa dan kepedihannya paripurna. Dari  bait pertama sampai akhir lagu Ebiet menyayat hati-hati yang luka. Seperti anggur yang matang dengan sempurna, lagu nya mebawa mabuk yang sempurna tanpa meninggalkan rasa pahit apapun.  

Ingatan pertama setelah mendengar lagu ini adalah Annabelle Lee, puisis patah hati Edgar Allan Poe. 

For the moon never beams, without bringing me dreams

   Of the beautiful Annabel Lee;
And the stars never rise, but I feel the bright eyes
   Of the beautiful Annabel Lee;
And so, all the night-tide, I lie down by the side
   Of my darling—my darling—my life and my bride,
   In her sepulchre there by the sea—
   In her tomb by the sounding sea.



Comments

Popular posts from this blog

Jan asa malantong..

Arti Jan Asa Malantong adalah jangan asal meletus. Maknanya, kalau bicara, berkomentar jangan asal. Sudah lama ku tahan tidak komentar tentang apa-apa, setidaknya di blog ini, tapi seperti kentut yang ditahan-tahan, lama kelamaan harus juga dilepaskan. Karena merasa "aa nan takana" kadang tak semua harus dikatakan, blog ini telah lama tidak diberi perhatian. Sebenarnya selama ini bukan tidak ada yang mengganjal, hanya saja ku tahan. Pikirku, ide dan pendapat harus ditimbang dang di matangkan sebelum diungkapkan. Hari ini yahoo bikin ku mencret. Di main wall-nya yahoo menempelkan artikel " gilanya mobil murah ". Artikel ini dari Tribun News, mengomentari proyek mobil murah yang sedang ramai saat ini. Secara kualitas, artikel ini memang jurnalisme junk . Pemberitaan hanya berputar pada melaporkan pendapat Rommy, calon senator DKI. Pak calon senator (ngeriiii...) mengatakan bahwa ide mobil murah gila karena pertama berpotensi menimbulkan kemacetan, kedua akan meningk...