Skip to main content

Posts

Sanctum

Hanya manusia yang bisa menempelkan nilainya pada benda, situasi dan suasana maupun imaji. Semua hanya reka-reka, hasil pikir-pikir yang dipercaya. Kebenarannya tidak berbatas, ukurannya tidak terdefinisi, semuanya serba bisa, tapi dia telah mengejawantah menjadi suatu nyata. Bentuknya bisa jadi sesuatu yang nyata; tanah pohon, batu, hari berhala; bisa pula ide dan pemikiran; agama, kelompok, pernikahan maupun percintaan. Tiada batasan seberapa besar cengkeramannya, manusia pula yang bisa memberikan seberapa dalam percaya dan ketaatannya pada apa yang dilekatkannya.  Sanctum adalah kurungan penjara dan semesta. Semua yang ada sistem kepercayaan,   
Recent posts

Camellia

Camelia 3  Ebiet G. Ade Di sini,  di batu ini a kan kutuliskan lagi n amaku dan namamu. Maafkan bila waktu itu d engan tuliskan nama kita k uanggap engkau berlebihan. Sekarang setelah kaupergi kurasakan makna tulisanmu. Meski samar tapi jelas tegas Engkau hendak tinggalkan kenangan dan kenangan. Disini kaupetikkan kembang, k emudian engkau selipkan p ada tali gitarku, m aafkan bila waktu itu k ucabut dan kubuang, k aupungut lagi dan kaubersihkan. E ngkau berlari sambil menangis. K audekap erat kembang itu.  Sekarang baru aku mengerti t ernyata kembangmu kembang terakhir, y ang terakhir. Oh Camelia, katakanlah ini satu mimpiku. Oh oh oh oh oh C amelia, maafkanlah segala silap dan salahku Disini, dikamar ini, y ang ada hanya gambarmu, k usimpan dekat dengan tidurku d an mimpiku Hidup memiliki nada dan liriknya sendiri. Irama yang paling ternikmati adalah musik yang nada dan suasananya paling dekat dengan nada dan lirik kehidupan.  Sepanjang penghidupan sampai pada titi...

Tentang Mati Mengenai Tuhan

  Sebelum mati, jarak antara mati dan hidup semu. Ketika semua baik-baik dan mati yang ada tidak menyentuh rasa, beda hidup dan mati tiada perlu penjelasan, tidak butuh penjelasan, tidak berkehendak pada pengertian. Tetapi seketika mati terasa dekat dan menyentuh rasa, dia mewujud jadi ada, being, (dasein ); berasa dan nyata. Mati yang telah menyeruak jiwa hidup, dia berdetak, bergerak, membangun citra bahkan berkehendak. Demikianlah matinya orang dekat bisa sesuka-maunya menjadi monster, penjajah, penguasa bahkan tuhan. Mati kekasih adalah raksasa perusak, buto perusak jiwa, eksistensinya signifikan dan hadirnya butuh deskripsi. Selalu dipenuhinya otak dengan teriak meminta pemahaman, menuntut kontemplasi dan menggasak perenungan. Kalau tidak dituruti, dimakannya jiwa, semili, sesenti, sehasta, hingga yang tersisa hanya amarah dan gundah. Setahun setengah menekuri gundah dan amarah, tidak dapat dipahami apa itu mati jika hidup tidak dimengerti. Hidup itu dijalani, ditempati...

Cinta, dicurinya hatiku

  Cinta, dicurinya hatiku, tidak ku minta, belum ku rela,  dia datang seketika dan tanpa siapa tau,  hatiku hilang hanyut di dalam alun tenang senyumnya   Sepagi ini rindu menyiksaku jahanam,  pun kasmaran merayuku setan;  aku tersangkut di jeruji kenangan dan godaan percintaan.   Jiwaku masih tenggelam dalam kenangan ketika ronanya sang entah siapa menggelora membakar rongga dada. cinta, ku disiksa begini rupa tafakur ku tunggu saatnya rebahan di liang kubur,  dadaku penuh sesak asmaradana   Adakah kalian dari aliran yang sama, kenapa seiya menyiksa begini rupa Cinta, ijinkan ku beri dia cinta tiada jeda,  dia mempesonaku sekujur jiwa. Relakan ku tua di pelukan hangat senyuman-nya, dalam sejuk pelukan senyummu.   Kasmaran yang menyatu dengan rindu tak berkesudahan tidak bisakah kalian biarkan  ku tutup mata sepagi ini.    Rindu pada mu kan selalu mencumbuku parah, semasa cintaku jadi...

La Belle Dame sans Merci, John Keats

 O what can ail thee, knight-at-arms,                      Apa yang kan mengganggumu Kesatria Bersenjata Alone and palely loitering?                                         Sendiri dan pucat iseng berdiri The sedge has withered from the lake,                Ibus mengering jauh dari danau And no birds sing.                                              Dan tiada burung beryanyi O what can ail thee, knight-at-arms,                     Apa yang kan mengganggumu Kesatria So haggard and so woe-begone? ...

racau

  semalam kau berhenti mati temaniku dalam sadar tidurku bercerita kita tentang semua kecuali rindu tiada mati kau untukku malam itu Sepagi ini ku gagu berhenti kau berhenti mati ini pagi Kenyataan terlalu. Rinduku pilu mengiris miris, mengalirkan nanah tukak hatiku. Kapan-kapan berhenti mati lagi untukku boleh ajak aku bicara, sambil kita rintang kirana, kita dengar Sadeq sendawa tertawa dan Tareq melangkah pertama kalau kau suka. cinta kapan-kapan rintang lagi aku biar ku tak selalu rindu sekadar tahan ku terima hidup dalam mati mu

tantang

  Tuhan, keterlaluan kau ini kali Bukan pertama, tapi keterlaluan kau kali ini Bedebah Ambil aku semaumu, tenggelamkanku dalam neraka terdalammu tapi biarkan anakku menyusu pada ibunya biarkan bintangku memeluk umminya biarkan anakku jadi manusia tumbuh dengan belaian ibu bedebah kau sepertiku Bedebah, keterlaluan kau kali ini, tuhanku