Hanya manusia yang bisa menempelkan nilainya pada benda, situasi dan suasana maupun imaji. Semua hanya reka-reka, hasil pikir-pikir yang dipercaya. Kebenarannya tidak berbatas, ukurannya tidak terdefinisi, semuanya serba bisa, tapi dia telah mengejawantah menjadi suatu nyata. Bentuknya bisa jadi sesuatu yang nyata; tanah pohon, batu, hari berhala; bisa pula ide dan pemikiran; agama, kelompok, pernikahan maupun percintaan. Tiada batasan seberapa besar cengkeramannya, manusia pula yang bisa memberikan seberapa dalam percaya dan ketaatannya pada apa yang dilekatkannya. Sanctum adalah kurungan penjara dan semesta. Semua yang ada sistem kepercayaan,
Camelia 3 Ebiet G. Ade Di sini, di batu ini a kan kutuliskan lagi n amaku dan namamu. Maafkan bila waktu itu d engan tuliskan nama kita k uanggap engkau berlebihan. Sekarang setelah kaupergi kurasakan makna tulisanmu. Meski samar tapi jelas tegas Engkau hendak tinggalkan kenangan dan kenangan. Disini kaupetikkan kembang, k emudian engkau selipkan p ada tali gitarku, m aafkan bila waktu itu k ucabut dan kubuang, k aupungut lagi dan kaubersihkan. E ngkau berlari sambil menangis. K audekap erat kembang itu. Sekarang baru aku mengerti t ernyata kembangmu kembang terakhir, y ang terakhir. Oh Camelia, katakanlah ini satu mimpiku. Oh oh oh oh oh C amelia, maafkanlah segala silap dan salahku Disini, dikamar ini, y ang ada hanya gambarmu, k usimpan dekat dengan tidurku d an mimpiku Hidup memiliki nada dan liriknya sendiri. Irama yang paling ternikmati adalah musik yang nada dan suasananya paling dekat dengan nada dan lirik kehidupan. Sepanjang penghidupan sampai pada titi...